Mengenal Lebih Dekat Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
Bahan bangunan menjadi elemen penting dalam konstruksi, baik untuk membangun rumah, gedung, maupun infrastruktur lainnya. Memilih material yang tepat dan berkualitas tidak hanya akan menghasilkan bangunan yang kokoh dan tahan lama, tetapi juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya.
Di era modern ini, terdapat berbagai jenis bahan bangunan yang tersedia di pasaran, dengan beragam karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Material eco-friendly juga diaplikasikan dalam bidang arsitektur. Mereka menyebut itu sebagai bahan bangunan ramah lingkungan. Material yang berasal dari alam dan cenderung tidak merusak lingkungan.
Baca juga: Apa Saja Lingkup Layanan dari Jasa Konstruksi dan Bangunan
Apa itu Bahan Bangunan Ramah Lingkungan?
Bahan bagunan eco-friendly adalah bahan bangunan dengan proses perubahan transformasi atau teknologinya. Oleh karena itu, bahan bangunannya tidak merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia.
Peneliti dari United State Green Building Council (USGBC) Martin Mulvihill mengatakan bahwa bahan kimia yang digunakan untuk membuat bahan bangunan harus aman untuk manusia dan lingkungan. Material harus berasal dari bahan terbarukan, tidak menciptakan polusi, dan limbah berbahaya.
Pada dasarnya, bahan bangunan ramah lingkungan memiliki sejumlah karakteristik yang bisa dikenali. Mulai dari tidak beracun, proses pembuatan tidak menciptakan zat-zat berbahaya, dapat menghubungkan manusia dengan alam, bisa didapatkan dengan mudah, dan terurai secara alami.
Contoh Bahan Bangunan Eco-Friendly
Berkat meluasnya informasi tentang isu lingkungan, penggunaan material bangunan eco-friendly untuk konstruksi mudah didapatkan dan terus meningkat. Material bangunan itu tidak hanya kayu, bambu, batang jerami, dan tanah yang dipadatkan saja. Ada beberapa material eco-friendly lainnya.
1. Hempcrete
Salah satunya adalah hempcrete. Hempcrete termasuk dalam jenis beton yang banyak digunakan untuk bahan bangunan. Dibuat dari serat tanaman hemp yang bisa tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan. Ketersediannya sangat banyak di alam bebas.
Oleh karena itu, hempcrete dikatakan sebagai material ramah lingkungan. Proses pembuatannya dengan cara mencampur tanaman hemp dengan kapur, sehingga bisa menghasilkan material mirip beton, ringan, tetapi memiliki ketahanan tinggi untuk menopang beban berat.
2. Mycelium
Mycelium adalah bahan bangunan yang terbuat dari jamur mycelium. Biasanya, tanaman ini tumbuh di sekitar batang jerami dan bahan organik lainnya. Dalam bahan bangunan, jamur mycelium diolah menjadi perekat bahan bangunan hingga batu bata kuat.
3. Ashcrete
Selain itu, juga ada bahan bangunan ramah lingkungan ashcrete yang terbuat dari abu terbang. Ini merupakan material pengganti semen tradisional yang biasa ada di pasaran. Memiliki daya rekat yang kuat dan ramah lingkungan. Hingga saat ini, material ashcrete masih digunakan sebagai bahan perekat bangunan.
Nah, dilihat dari pembahasan diatas, bahan bangunan ramah lingkungan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Dengan menggunakan material ini, Anda bisa mengurangi dampak negatif industri konstruksi terhadap lingkungan dan menciptakan hunian yang nyaman, indah, dan ramah lingkungan.
Bumi Daya Plaza, sebagai perusahaan building construction terdepan, berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan berbagai solusi bahan bangunan ramah lingkungan. Didukung oleh tim profesional yang berpengalaman dan keahlian di bidang konstruksi, kami siap memberikan solusi terbaik untuk perusahaan mitra bisnis di bidang jasa konstruksi dan properti.
Kunjungi website resmi Bumi Daya Plaza untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasikan pembangunan proyek ramah lingkungan Anda.